Penanaman karakter budaya Sunda
dapat dimulai dari dikenakannya seragam kampret hitam-hitam dengan ikat kepala
batik khas budaya Sunda. Pada proses pembelajarannya hal tersebut harus
dikenalkan sejak dini. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat Sunda di pedesaan tidak
kalah penting, dimulai dari kebiasaan bertani, bercocok tanam, pengenalan
kesopanan dan kesantunan orang Sunda, serta pembiasaan penggunaan bahasa Sunda
yang baik dan benar.
Karakter Sunda yang berorientasi
kepada penanaman budi pekerti yang diaplikasikan dalam pergaulan sehari-hari
diharapkan dapat diinternalisasi oleh setiap urang sunda, sehingga
kearifan-kearifan yang dimiliki oleh para leluhur Sunda zaman dahulu dapat
diterapkan pada zaman sekarang dalam menyikapi setiap tantangan yang ada.
gejala-gejala perkembangan pola
hidup dan pola interaksi antar sesama manusia maupun dengan lingkungan pada
saat ini menunjukan kepada pergerakan yang sangat menghawatirkan. Islam tidak
mengajarkan seperti itu, islam senantiasa mengajarkan kepada peningkatan yang
lebih baik, yang dapat memberikan kontribusi positif kepada sesama dan
lingkungan. Dari mulai anak-anak, mereka harus digiring dengan kesadaran kepada
hal-hal yang sifatnya realita dan dibimbing untuk mampu menilai kondisi yang
ada.
“Anak-anak harus dibekali dengan
pedoman penilaian yang sifatnya universal, sehingga mampu menilai setiap
kondisi yang ditemui. Kebudayan Sunda
pada masa dahulu mampu menciptakan kesan bahwa Indonesia memiliki budaya yang
sangat dikagumi di dunia internasional.
Pendidikan karakter sunda yang
dipadukan dengan nilai-nilai agama yang sehingga tidak melenceng dari
norma-norma agama, diharapkan menjadi software, dengan bantuan pihak sekolah
dan keluarga, anak mampu mengistall dan mengaktivasikannya di dalam pemikiran, sikap
dan tingkah laku sehari-hari”
Pendekatan pembelajaran melalui
kebudayaan Sunda menampilkan proses pembelajaran yang “nyunda”. Anak-anak
digiring ke sawah dan kebun. Mereka mengalami sendiri bagaimana cara pengolahan
serta mengetahui bagaimana susahnya orang tua mereka mencari nafkah melalui
bertani. Melalui alam juga, anak-anak menyaksikan dengan mata sendiri,
bagaimana alam berkaitan langsung dengan kehidupan manusia, sehingga mereka
memahami apa yang selayaknya manusia berikan kepada alam.
Bahasa Sunda sebagai bahasa
komunikasi dikenal dengan keluasannya, dan menampilkan bahasa yang mewujudkan
sosok kesopanan dan kesantunan terhadap sesama. Sehingga dengan terciptakan
sikap yang benar terhadap alam dan sikap yang benar pula terhadap sesame manusia,
Insya Alloh akan menciptakan generasi yang rukun, damai, maju dan sejahtera.
(dikutip dari makalah Dian Muthmain, S.Pd
salah seorang guru di SDN Salem Purwakarta) Read More → Penanaman Karakter Budaya Sunda “Ngamumule Adat jeung Budaya”